Latest News

Keunikan Bahasa Orang Malang yang Membalik Kata, Ini Sejarahnya!




Wisata Malang - Hai Sobat Traveler, pasti di daerahmu memiliki bahasa gaul yang digunakan untuk berkomunikasi. Nah, di Malang, Jawa Timur pastinya memiliki bahasanya sendiri yang digunakan di kehidupan sehari-hari. Ya, bahasa orang Malang begitulah julukannya. Orang Malang mempunyai kebiasaan suka membalikkan kata atau biasa disebut bahasa walikan. Nah, bahasa ini mencari ciri khas dari warga Kota Malang, lho!

Bahasa walikan menjadi ciri khas warga Malang yang populer di Indonesia. Ya, seperti Ngalam yang merupakan kebalikan dari Malang. Selain itu, ada beberapa kata seperti sam yang arinya mas, oyi yang merupakan iyo atau iya, dan masih banyak lagi. Bahasa ini juga pernah digunakan dalam film Yowis Ben yang pemainnya Bayu 'Skak', menyematkan bahasa khas Malang ini dalam dialog antar tokohnya.


Namun, perlu Sobat tahu, nih, kalau bahasa Malangan atau walikan ini sudah dikenal sejak zaman dulu. Tepatnya, sejak masa Agresi Militer II Belanda pada tahun 1949 silam. Yap, berdasarkan buku Malang Tempoe Doeloe yang dikarang oleg Dukut Imam Widodo menyatakan bahasa ini muncul dari hasil pemikiran para pejuang GRK, singkatan dari Gerilya Rakyat Kota. Nah, GRK menjadikannya sandi atau password di kalangan pejuang.

Bahasa walikan digunakan untuk menjamin rahasia, efektivitas komunikasi antar pejuang dan pengenal identitas kawan atau lawan. Sebab, Belanda sering menyusupkan mata-mata yang bisa berkomunikasi dengan bahasa daerah setempat. Oleh karena itu, munculnya bahasa Walikan tak lepas dari ide prajurit GRK, Wasito, dan Suyudi Raharno. Yap, berawal dari sinilah bahasa Malangan itu bermula.

Di akhir Maret 1949, perlawanan GRK sering digagalkan, setelah dicari tahu ternyata ada informasi taktik dan strategi ada yang membocorkan karena ada mata-mata yang disusupkan Belanda. Suyudi Raharno dan Wasito akhirnya menyusun kode telik sandi berupa bahasa Malangan yang efektif. Dari bahasa Malangan atau Walikan ini, GRK berhasil membongkar mata-mata Belanda yang ternyata orang pribumi di sekitar mereka.


Ya, mata-mata yang ditugaskan menyamar menjadi penjual rokok, penjual jajanan, dan pelayan di warung. Beruntungnya, bahasa ini sangat efektif untuk komunikasi antarpejuang, sehingga GRK mampu menerapkan strategi yang jitu untuk melancarkan perlawanan terhadap Belanda. Bahasa yang sarat dengan kode dan sandi yang unik serta tidak terikat bahasa umum dan baku.

Bahasa dengan metode pengejaan secara terbalik yang dari belakang dibaca ke depan ini sudah diketahui masyarakat Malang. Bahkan sudah menjadi bahasa gaul untuk orang Malang. Bahasa yang awalnya hanya diketahui prajurit GRK ini kini menyebar luas, bahkan mudah dimengerti oleh kalangan orang Malang. Tidak heran jika orang Malang suka membalik kata, dengan kata lain menggunakan bahasa Walikan. Nah, apa nih bahasa gaul di daerah Sobat Traveler?
 
Like dan share jika tulisan ini bermanfaat buat kamu, ya? Ramaikan juga dengan komentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda ingin tempat wisata, kuliner, dan hotel Anda lebih dikenal dengan web ini? Kami akan membantu Anda. Bisa hubungi kami di SMS/TELP/WA : 085103414877