Gunung ini terletak di sebelah barat Kepanjen, Kota Malang. Di sini ada berbagai situs mulai dari pesarean, keraton, klenteng, serta tempat pemujaan situs-situs lainnya. Wilayah pesarean Gunung Kawi yang merupakan makam dari Mbah Juga dan Mbah Sujo merupakan tempat yang dikunjungi oleh orang-orang untuk ngalap berkah. Namun, ada lokasi lain di Gunung Kawi yang memiliki usia lebih tua dan spiritual yang lebih dalam, yakni Kraton Gunung Kawi.
Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menuju Kraton Gunung Kawi dari wilayah pesarean. Tentunya, suasana di kraton tersebut sangat tenang dan dikelilingi pohon pinus yang rindung. Sedikit informasi, Mpu Sindok yang berasal dari kerajaan Mataram merupakan seseorang yang mendirikan Keraton Gunung Kawi. Ada prasasti batu tulis di puncak Gunung Kawi menjelaskan, bahwa Keraton Gunung Kawi dibangun pada tahun 861 masehi.
Walaupun disebut kraton, bangunan ini terlihat sederhana karena hanya digunakan untuk tempat bertapa. Mpu Sindok melakukan pertapaan di sini, hingga tubuhnya hilang atau mencapai moksa. Berikut 5 fakta menarik Kraton Gunung Kawi:
1. Terdapat Wihara di sekitar wilayah Keraton Gunung Kawi
Kraton Gunung Kawi semakin banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan, terutama masyarakat keturunan Tionghoa. Sehingga di wilayah kraton didirikan Wihara untuk tempat beribadah warga keturunan Tionghoa yang sedang berkunjung.
2. Pernah dianggap tempat persembunyian PKI
Pastinya kalian tahu tentang PKI yang membunuh banyak pahlawan pada tanggal 30 September pada tahun 1965. Ini menyebabkan keraton Gunung Kawi diduga sebagai tempat persembunyian anggota PKI yang bersembunyi, sehingga keraton ditutup dan baru dibuka pada tahun 1974.
3. Tempat pertapaan para raja
Kalian pasti tahu kalau raja di Jawa pernah melakukan pertapaan di lokasi Keraton Gunung Kawi, para raja tersebut melakukan pertemuan spiritual dan meminta petunjuk kepada Mpu Sindok. Salah satu raja yang melakukan pertapaan di lokasi merupakan Prabu Kameswara dari kerajaan Kediri. Beliau memilih untuk turun tahta dan melakukan pertapaan di tempat ini, beliau juga mengikuti jejak Mpu Sindok, yaitu moksa.
Baca juga: Nuansa Alam Tradisional Omah Semar
4. Sanggar pemujaan
Sanggar pemujaan sendiri merupakan tempat yang paling tinggi dari semua tempat di sini. Tempat inilah yang menjadi tempat pertapaan dan petilasan dari Mpu Sindok yang berfungsi untuk meditasi. Tak lupa patung kuda terbang yang berada di bagian kanan dan kiri bangunannya. Ada beberapa arca dan lubang bertapa di dalam tangah atau tapa pendem.
5. Adanya Pohon Dawandaru
Pohon Dawandaru ini pasti asing di telinga, padahal ini pohon keberuntungan atau disebut juga sebagai shian-to atau pohon dewa oleh orang Tionghoa. Pohon ini terletak di areaa pemakaman, sehingga para peziarah sering menunggu dahan, buah, ataupun daunnya jatuh. Konon katanya jika disimpan bisa menambah kekayaan untuk orang tersebut. Namun, butuh kesabaran sampai berbulan-bulan dalam menunggu beberapa bagian dari pohon itu jatuh.
Like dan share jika tulisan ini bermanfaat buat kamu, ya? Ramaikan juga dengan komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda ingin tempat wisata, kuliner, dan hotel Anda lebih dikenal dengan web ini? Kami akan membantu Anda. Bisa hubungi kami di SMS/TELP/WA : 085103414877